...

THE ENMITY ABOLISHED

Telegram
WhatsApp
Facebook
Twitter

Eph 2:15  Having ABOLISHED in his flesh THE ENMITY, even the law of commandments contained in ordinances; for to make in himself of twain one new man, so making peace; 

  • Banyak orang mengambil kesimpulan dengan membaca ayat ini, bahwa “the enmity” yang di “abolished” adalah “the law of commandments” yang adalah bagian daripada the “ordinances“.
  • Seandainya “the law of commandments” di “abolished”, artinya “the law of commandments” adalah “enmity” terhadap Tuhan. Dan jikalau “the law of commandments” adalah “enmity” terhadap Tuhan, artinya “the law of commandments” ini bukan hukum Tuhan.
  • Pertanyaannya, apakah “the law of commandments” ini di “abolish”?
  • Mari kita izinkan firman Tuhan yang mengartikan dirinya sendiri tanpa kita perlu untuk menggunakan interpretasi kita sendiri [private interpretation].
  • Agar kita memperoleh pengertian yang benar dari apa yang kita baca, kita perlu untuk membandingkan firman Tuhan dengan firman Tuhan; karna itu adalah kunci yang akan  membuka harta karun kebenaran surgawi dan memberikan pengertian bagi yang menyelidikinya.
  • Semua opini dan prasangka perlu diletakan pada pintu penyelidikan. 
  • Biarlah firman Tuhan yang mengartikan dirinya sendiri.

But of the tree of the knowledge of good and evil, thou shalt not eat of it: for in the day that THOU EATEST thereof THOU shalt surely DIE.

Isa 1:10  Hear THE WORD of the LORD, ye rulers of Sodom; give ear unto THE LAW of our God, ye people of Gomorrah. 

THE DEFINITION OF SIN

1Jn 3:4  Whosoever committeth sin transgresseth also the law: for SIN is the TRANSGRESSION (violation) of THE LAW [the word of God]. 

“Sin is the transgression of the law.” This is the only definition of sin. Without the law there can be no transgression. “By the law is the knowledge of sin.”–Manuscript 27, 1899.

  • Tanpa hukum tidak ada dosa, karna dosa adalah pelanggaran hukum.
  • Adam dan Hawa berdosa; artinya sebelum mereka berdosa, sudah ada hukum.
  • Kita tau bahwa Adam dan Hawa makan buah yang dilarang untuk dimakan. Dan karna firman perintah Tuhan adalah hukum-Nya, artinya Adam dan Hawa melanggar hukum Tuhan waktu mereka makan buah itu.
  • Dosa adalah pelanggaran hukum Tuhan. Artinya Adam dan Hawa berdosa karna mereka melakukan apa yang bertentangan dengan apa yang mereka tau benar [James 4:17].

Therefore to him that KNOWETH to do good, and doeth it NOT, to him it is SIN.

THE WAGES OF SIN

Rom 6:23  For the wages of sin is DEATH; but the gift of God is eternal life through Jesus Christ our Lord.

  • Adam dan Hawa melanggar hukum Tuhan, dan upah pelanggaran mereka [dosa] adalah KEMATIAN KEKAL.
  • Karna firman Tuhan adalah hukum Tuhan, artinya firman [hukum] Tuhan menuntut nyawa [kehidupan] dari pelanggar hukum-Nya.
  • Adam dan Hawa perlu untuk membayar hutang dosa mereka; dan cara untuk membayarnya ialah untuk membayar dengan nyawa mereka sendiri.
  • Untuk membayar hutang dosa [Adam dan Hawa] ialah untuk mengalami kematian tanpa kemungkingan untuk dibangkitkan [kematian kekal].
  • Puji [praise] dan syukur [thanksgiving] kepada Anak Bapa satu-satunya yang di-begotten, karna Dialah yang membayar upah dosa [kematian kekal] kita semua.
  • Pertanyaannya; apakah kematian Kristus di kayu salib [membayar hutang dosa kita] “abolishedhukum BapaNya? Apakah hukum Tuhan di “abolish” di kayu salib?
  • Untuk “abolish” hukum Tuhan ialah untuk meniadakan hukum Tuhan.
  • Seakanakan, setelah Kristus mati di kayu salib, hukum Tuhan tidak berlaku lagi, sehingga semua orang sekarang bebas untuk melanggar firmanNya tanpa perlu untuk mati [kekal]

Christ consented to die in the sinner’s stead, that man, by a life of obedience, might escape the penalty of the law of God. His death did not make the law of none effect; it did not slay the law, lessen its holy claims, nor detract from its sacred dignity. The death of Christ proclaimed the justice of His Father’s law in punishing the transgressor, in that He consented to suffer the penalty of the law Himself in order to save fallen man from its curse. The death of God’s beloved Son on the cross shows the immutability of the law of God. His death magnifies the law and makes it honorable, and gives evidence to man of its changeless character. From His own divine lips are heard the words: “Think not that I am come to destroy the law, or the prophets: I am NOT come TO DESTROY, but TO FULFILL [the claims of the law].” The death of Christ JUSTIFIED [to prove just] THE CLAIMS [demands] OF THE LAW. {2T 200}.

  • Kristus mati kematian kekal manusia berdosa, agar manusia, melalui kehidupan penurutannya, dapat luput dari hukuman hukum itu [kematian kekal].
  • Kematian Kristus bukan untuk meniadakan hukum Tuhan; kematian-Nya adalah bukti keadilan hukum Bapa dengan menghukum pelanggar hukum-Nya, walaupun yang dihukum adalah Anak-Nya sendiri.
  • Kematian Kristus adalah bukti bahwa hukum Tuhan tidak diabolish“, tetapi membuktikan bahwa hukum-Nya baik, kudus, dan benar [Rom 7:12].
  • Kematian Kristus adalah untuk memenuhi tuntutan hukum [Rom 6:23].
  • Kristus tidak mati untuk memenuhi tuntutan hukum agar manusia sekarang bebas berdosa [karna hukum Tuhan di “abolish” di kayu salib-Nya]

THE CURSE OF THE LAW

Rom 7:12  Wherefore the law is holy, and the commandment holy, and just, and good

  • Hukum Tuhan [the commandments of God] adalah “holy“, “just“, dan “good“. 
  • Hukum Tuhan bukan kutukan [a curse].
  • Sementara yang dipakukan ke kayu salib-Nya Kristus adalah kutukan.
  • Kutuk lawannya kudus, benar, dan baik.

Gal 3:13  Christ hath redeemed us from THE CURSE of the law, being made a curse for us: for it is written, CURSED is every one that hangeth on a tree

  • Kristus mengambil kutukan kita semua. Kutukannya adalah “kematian kekal“. Dan kematian kekal adalah “kutukannya“.
  • Kutukannya [kematian kekal kita] dipakukan [di abolish] ke kayu salib.

2Ti 1:10  But is now made manifest by the appearing of our Saviour Jesus Christ, who hath ABOLISHED DEATH [kematian kekal], and hath brought life and immortality to light through the gospel:

  • Yang dipakukan ke kayu salib adalah upah dosa [Rom 6:23]. Sementara upah dosa adalah kematian kekal, dan kematian kekal adalah tuntutan hukum terhadap pelanggar hukum.
  • Kematian Kristus di kayu salib adalah untuk memenuhi tuntutan hukum [Rom 6:23]. Dan yang di “abolish” adalah kutukan hukum, bukan hukum yang menuntut kematian [kutuk].
  • Yang Kristus pikul dan pakukan [abolish] di kayu salib adalah KUTUKAN HUKUM, bukan hukum.

The curse of the law Christ took upon Himself. {Bible Echo August 4, 1902, par. 3}

  • Christ took upon Himself THE CURSE of the law. 
  • Christ did not take upon Himself the curse for keeping the law, but the curse of transgressing the law.
  • Kristus tidak “abolish” hukum. Yang Dia “abolish” adalah kutukan hukum.
  • Firman Tuhan tidak mengajarkan bahwa yang terkutuk adalah mereka yang menurut hukum Tuhan; tetapi firman Tuhan mengajarkan bahwa yang diberkati adalah mereka yang menurut.
  • Diberkatilah [bukan terkutuklah] mereka yang melakukan hukum-hukumNya [Rev 22:14].

Rev 22:14  Blessed are they that DO his commandments, that they may have right to the tree of life, and may enter in through the gates into the city.

  • Yang di “abolish” di kayu salib adalah kutukan hasil pelanggaran hukum Tuhan.

As man’s substitute and surety, the iniquity of men was laid upon Christ; he was counted a transgressor that he might redeem them from the curse of the law… They heard his despairing cry, “My God, my God, why hast thou forsaken me?” they saw the divine Sufferer die beneath the sins of the world. {ST November 25, 1889, par. 6}

  • Kristus mati agar Dia dapat menebus manusia dari kutukan hukum [kutukan akibat pelanggaran hukum Tuhan].
  • “The commandments of God” tidak di “abolish” di kayu salib; yang di “abolish” adalah kutukan akibat dosa [melanggar hukum Tuhan].
  • Tanpa hukum tidak ada pelanggaran; untuk “abolish” hukum ialah untuk meniadakan dosa [pelanggaran hukum Tuhan].
  • Kristus tidak mati agar hukum Bapa-Nya diabolish“; Kristus mati agar hukum Bapa-Nya di nyatakan adil, benar, dan kudus.
  • Semua tuntutannya hukum [kutukan terhadap manusia berdosa] dipenuhi di kayu salib, agar manusia dapat memperoleh kehidupan kekal [bagi yang percaya].
It is plainly stated that the condition of gaining eternal life is obedience to the commandments of God. {RH October 26, 1897, par. 4}
 
  • Syarat untuk memperoleh kehidupan kekal adalah melakukan hukum-hukum Tuhan.
  • SEANDAINYA hukum Tuhan sudah di “abolish” di kayu salib, artinya syarat untuk memperoleh kehidupan kekal adalah untuk tidak melakukan hukum Tuhan yang sudah dipakukan ke kayu salib-Nya Kristus; karna yang di “abolish” adalah kutukan. Artinya, terkutuklah mereka yang melakukan hukum Tuhan, dan mereka tidak akan makan buah pohon kehidupan dan memasuki pintu gerbang surga nanti, karna hukum Tuhan sudah di pakukan ke kayu salib. Yang masuk pintu gerbang surga adalah mereka yang tidak melakukan hukum-hukum Tuhan.
  • Kita semua tau bahwa PENGERTIAN INI TIDAK BENAR.
  • Kristus mengajarkan bahwa yang masuk pintu gerbang surga adalah mereka yang melakukan hukum-hukum Tuhan, karna yang di “abolish” adalah kutukan pelanggarannya, bukan hukumnya.

THE ENMITY ABOLISHED

Eph 2:15  Having abolished in his flesh THE ENMITY, even the law of commandments contained in ordinances; for to make in himself of twain one new man, so making peace; 

  • Ayat ini tidak mengatakan bahwa “the law of commandments” yang di “abolish“, karna yang di “abolish” adalah “the enmity” hasil melanggar “the law of commandments”.

There is ENMITY against the commandments of God in the hearts of those who claim sanctification and refuse to acknowledge the binding obligation of the law. HATRED arises in their hearts as soon as the law is mentioned. They profess to believe that THE LAW is ABOLISHED. But if the law is abolished, what is the standard by which we shall be judged before the judgment-seat of Christ?

Ada permusuhan [ENMITY] terhadap hukum perintah Tuhan di dalam hati mereka yang mengaku kudus sementara menolak kewajiban yang mengikat mereka kepada hukum Tuhan. Kebencian   [ENMITY] timbul dalam hati mereka disaat hukum Tuhan disebut. Mereka mengatakan bahwa hukum itu sudah dipakukan ke kayu salib. Namun jika hukum tersebut dipakukan, standard apa yang akan digunakan untuk menghakimi manusia di hadapan taktha penghakiman Kristus?

Rom 8:7, 8  Because the carnal mind is ENMITY against God: for it is not subject to the law of God, neither indeed can be. So then they that are in the flesh cannot please God.

  • Hati manusia membenci Tuhan; dan kebencian itu diungkapkan terhadap hukumNya. Dan kebencian terhadap hukum Tuhan inilah yang di “abolish” di kayu salib, bukan hukumnya.
  • Manusia tidak suka untuk ditegur; dan hal ini membuat mereka benci [ENMITY] hukumNya yang mengungkapkan [menegur] dosa-dosa mereka.
Rom 3:20  Therefore by the deeds of the law there shall no flesh be justified in his sight: for by the law is the knowledge of sin
 
  • Melalui hukum [cermin], dosa diungkapkan.
  • Karna banyak orang yang tidak senang waktu dosanya diungkapkan, maka hukumNya mereka pakukan.
  • Orang-orang Farisi sangat benci waktu dosa-dosa mereka diungkapkan oleh Kristus [hukum Bapa yang hidup], dan oleh sebab itu-lah mereka menyalibkan Dia.
YANG DIPAKUKAN ADALAH KEBENCIAN TERHADAP HUKUM, BUKAN HUKUM.
  • Kebencian [enmity] itulah yang memisahkan kita dari Bapa di surga [Yesaya 59:1,2].
  • Kristus memakukan “the enmity” ke kayu salibNya, agar manusia yang tadinya terpisah, dapat dipersatukan kembali dengan Bapa.
  • Enmity adalah hasil dari Adam dan Hawa melanggar hukum Tuhan, bukan hasil mereka menurut hukum-hukumNya.
  • Melalui kematian-Nya Kristus, “the enmity” yang memisahkan di pakukan; dan melalui kehidupan-Nya yang sempurna [menurut hukum; Phil 2:8], kita dapat dipersatukan kembali dengan Bapa di surga. 

THE COMMANDMENTS

We rob ourselves of great blessings by not comparing scripture with scripture.

Col 2:14  Blotting out [abolishing] THE HANDWRITING [the record of debt] of ordinances that was AGAINST us, which was contrary to us, and took IT [the handwriting] out of the way, nailing IT [the handwriting] to his cross

  • Kristus meniadakan “CATATAN HUTANG” dari ordinances yang BERTENTANGAN dengan kita, dan menyingkirkan yang BERTENTANGAN dengan kita, memakukan yang BERTENTANGAN dengan kita.
  • Catatan hutang [handwriting] = bertentangan [against us].
  • Hukum Tuhan bukan catatan hutang [handwriting] yang bertentangan dengan kita [against us].
  • Yang bertentangan dengan kita [against us] adalah TUDUHAN HUKUM [kematian kekal], bukan hukum.
  • Hukum mengungkapkan dosa; upah dosa adalah kematian kekal.
  • Banyak orang memakukan pekabarnya [hukum] karna mereka tersinggung dengan pekabarannya [pengungkapan dosa > kematian kekal].
  • Tuduhan hukum adalah “condemnation“.
  • Hukum dengan setia mengungkapkan apa yang benar [pelanggaran kita]; hukum tidak bisa menolong kita untuk tidak berdosa lagi. Hukum menghantarkan kita kepada Juruselamat. Kristus menyelamatkan dari kematian kekal kita dan ketidaksanggupan kita untuk menurut hukum Tuhan; lalu Dia katakan: janganlah berbuat dosa lagi [Kristus menunjuk kepada hukum untuk ditaati.
Joh 8:4  They say unto him, Master, this woman was taken in adultery, in the very act
Joh 8:5  Now Moses in the law commanded us, that such should be stoned: but what sayest thou? 
Joh 8:11  She said, No man, Lord. And Jesus said unto her, Neither do I condemn thee: go, and sin no more. 

But if this thing be true, and the tokens of virginity be not found for the damsel: Then they shall bring out the damsel to the door of her father's house, and the men of her city shall stone her with stones that she die: because she hath wrought folly in Israel, to play the whore in her father's house: so shalt thou put evil away from among you.

AKULAH YANG MENANGGUNG TUDUHAN HUKUM, JANGAN MELANGGAR HUKUM LAGI.
  • Waktu orang Farisi mengutip Musa, mereka menggunakan hukum Musa [menuduh] untuk melempari wanita dengan batu.
  • Mereka menggunakan hukum Musa untuk menuduh wanita yang kedapatan berzinah [melanggar hukum Musa]
  • Hukum itu baik [Rom 7:12], tetapi bagi yang melanggar perintah-perintahnya, hukum itu tidak baik [dituntut kematian].
Lev 24:23; Gal 3:10  And Moses spake to the children of Israel, that they should bring forth him that had CURSE out of the camp, and stone him with stones. And the children of Israel did as the LORD commanded Moses. For as many as are of the works of the law are under the curse: for it is written, CURSED is every one that CONTINUETH NOT in all things which are written in THE BOOK OF THE LAW to do them.
 
  • Orang yang dikutuk adalah orang yang dilempari batu sampai mati, karna terkutuklah setiap orang yang tidak melakukan semua yang tertulis didalam buku Hukum [yang ditulis oleh Musa].
  • Kutukan hukum adalah hasil pelanggaran hukum yang Kristus berikan melalui Musa [hukum Musa dengan statutes dan judgments].

What did God command Moses to do with those who were guilty of adultery? They should be stoned to death. Does the punishment end there? No, they are to die the second death. The stoning system has been done away, but the penalty for transgressing God’s law is not done away. If the transgressor does not heartily repent, he will be punished with everlasting destruction from the presence of the Lord. {TSB 131.3}

  • Hukum Tuhan yang disampaikan melalui Musa [the law of Moses] mengatakan bahwa orang yang berzinah akan dilempari batu sampai mati [judgments].
  • Namun kematiannya [dilempari batu] bukan upah dosa [Rom 6:23]. 
  • Kematian dilempari batu [kutukan] melambangkan kematian Kristus di kayu salib [Gal 3:13].
  • Kematian dilempari batu dihentikan di kayu salib-Nya Kristus waktu lambang bertemu dengan kenyataannya.
  • Namun HUKUMANNYA[kematian kekal] TIDAK DIPAKUKAN ke kayu salib-Nya Kristus; dan hanya mereka yang menerima Kristus sebagai Juruselamat-lah yang tidak akan mengalami kematian kekal, karna kutukan mereka sudah dibayar lunas oleh Kristus. Tetapi bagi mereka yang menolak Kristus, mereka harus menanggung upah dosa mereka sendiri [kematian kekal].
  • Yang dipakukan ke kayu salib adalah lambang kematian kekal [melempari dengan batu] yang adalah tuntutan hukum daripada “the ordinances“.
  • Kalau yang di pakukan adalah “the commandments“, artinya setelah kayu salib, semua orang bebas untuk  berzinah tanpa perlu untuk mati [Rom 6:23].
  • Yang dipakukan adalah tuntutan hukum yangordinancesnya adalah melempari batu sampai mati.
  • Kematian Kristus hanya di kreditkan kepada mereka yang menerima Dia sebagai Juruselamat [pergi dan jangan berdosa lagi–John 8:11], dengan catatan mereka tidak berdosa lagi dengan kuasa Roh Kristus berdiam didalam hati mereka [1Jn 3:6].
  • Sebelum kayu salib [John 8], mereka yang bertobat dan menerima Kristus sebagai Juruselamat tidak perlu untuk dilempari batu, karna Kristus adalah pengganti kematian mereka. Namun, jikalau mereka tidak mau bertobat dari pelanggaran mereka, maka mereka perlu untuk dilempari dengan batu sampai mati.
  • Ordinance lempar batu sampai mati” berakhir di kayu salib, tetapi hukuman mati tidak berakhir bagi mereka yang menolak Kristus sebagai Juruselamat mereka. Mereka akan menjalankan hukum mati mereka nanti setelah mereka dibangkitkan untuk menerima upah dosa mereka [Rev 20:14].
YANG DIPAKUKAN ADALAH KUTUKAN HASIL PELANGGARAN HUKUM, BUKAN HUKUM.

Eph 2:15  Having abolished in his flesh THE ENMITY, even the law of commandments contained in ordinances; for to make in himself of twain one new man, so making peace;

  • Jadi ayat ini dibaca seperti ini: Kristus “abolish the enmity“, yang adalah tuduhan hukum terhadap mereka yang melanggar hukum Tuhan, yang mana tuntutannya adalah kematian, yang sebelum kayu salib adalah dengan cara melempari pelanggar hukum itu dengan batu sampai mati.
  • Bagi ordinance sembelih domba, penyembelihan dombanya berakhir, karna upacara itu adalah lambang kematian Kristus di kayu salib; namun hukuman matinya tetap berlaku bagi mereka yang tetap memilih untuk melanggar hukum Tuhan; karna hukum Tuhan tidak dipakukan ke kayu salib-Nya Kristus.
  • Sendainya hukum itu dipakukan, artinya setelah kayu salib, tidak ada lagi dosa, karna dosa adalah pelanggaran hukum Tuhan. Dan karna tidak ada dosa, artinya tidak ada kematian kekal [Rom 6:23].
  • Artinya, setelah kayu salib manusia bebas berzinah, membunuh, berbohong, mencuri, merampok istri orang lain, menyembah berhala tanpa ada hukumannya, karena [katanya] Kristus sudah mati hukuman mati manusia, dan memakukan hukum BapaNya, sehingga manusia bebas untuk melakukan apa yang hati kotornya inginkan, tanpa konsekuensi.
  • Kondisi seperti ini adalah kondisi yang diinginkan Setan dengan malaikat-malaikatnya. Bayangkan semesta alam seperti ini; hanya Setan dengan malaikat-malaikatnya yang ingin untuk hidup didalam semesta alam seperti ini.
  • Di kayu salib, Setan ditaklukan. Seandainya hukum Tuhan di “abolish” di kayu salib, artinya Kristus-lah yang ditaklukan di kayu salib
  • Setan diusir dari surga karna dia memerangi hukum Tuhan. Sampai sekarang dia tetap memerangi hukum Tuhan [Rev 12:17].
SETAN DIUSIR DARI SURGA KARNA DIA MAU "ABOLISH" HUKUM TUHAN

Col 2:14  Blotting out the handwriting (the record of debt) of ordinances that was against us, which was contrary to us, and took it [the handwriting] out of the way, nailing it [the handwriting] to his cross;

Yang dipakukan adalah yang “against us” dan “contrary to us”.

  • Hukum Tuhan bukan hukum yang “against us”. Yang “against” us adalah tuduhan hukum terhadap semua yang telah melanggar hukum itu. 
  • Kematian Kristus memakukan “tuduhan itu” yang dicatat [the handwriting], bukan hukumnya.

Rom 7:10  And the commandment, which was ordained to life, I found to be unto death
Rom 7:11  For sin, taking occasion by the commandment, deceived me, and by it slew me. 
Rom 7:12  Wherefore the law is holy, and the commandment holy, and just, and good
Rom 7:13  Was then that which is good made death unto me? God forbid. But sin, that it might appear sin, working death in me by that which is good; that sin by the commandment might become exceeding sinful. 

  • Mari kita baca dan mengerti ayat ini.
  • Fungsi hukum ialah agar manusia hidup [tidak mati]. Namun bagi orang yang sudah berdosa, yang dia dapati dari hukum adalah kematian.
  • Bukan karna hukum fungsinya agar manusia mati, tetapi karna manusia melanggar hukum itu sehingga dia dituduh hukum sebagai pelanggar dan patut mati [Rom 6:23].
  • Dosa adalah pelanggaran hukum Tuhan [1Jn 3:4]. Upah dosa adalah kematian [Rom 6:23].
  • Artinya orang yang melanggar hukum Tuhan patut mati kematian kekal.
  • Seandainya Kristus tidak mati di kayu salib; artinya semua orang yang telah berdosa patut mati kematian kekal.
  • Tapi karna Bapa sangat mengasihi manusia berdosa [bukan dosanya], Dia memberikan Anak satu-satuNya yang dia begotten [keluar dari tubuh-Nya] untuk menggantikan kematian kekal manusia berdosa.
  • Tetapi ceritanya tidak berakhir disitu.
  • Bapa tidak memberikan Anak-Nya menderita kematian manusia agar manusia sekarang bebas untuk melanggar hukum-Nya, TIDAK. Dia berikan Anak-Nya agar manusia diberikan kesempatan lagi [second probation] untuk menurut hukum-hukumNya dan memperoleh kehidupan kekal [syaratnya ialah menurut].
  • Kematian Kristus menunjukan dengan jelas bahwa hukum Tuhan tidak dipakukan [ditiadakan]. Kematian-Nya malahan membuktikan bahwa hukum-Nya tidak dipakukan; karna kematian-Nya adalah untuk memenuhi tuntutan hukum Bapa-Nya yang kekal.
  • Tetapi kematian-Nya bukan hanya agar manusia tidak perlu mengalami kematian kekal saja, tetapi kematian-Nya memberikan kesempatan bagi manusia untuk hidup menurut seluruh perintah-perintah Tuhan [hukum].
  • Sendainya hukum-Nya sudah dipakukan, artinya fungsi kematian-Nya ialah agar manusia tidak perlu mati kematian kekal dan dapat hidup selama-lamanya dalam kejahatan, karna kejahatan itu bukan dosa, karna dosa hanyalah dosa jika ada hukum yang menyatakannya sebagai dosa.
  • Dan karna manusia setelah berdosa tidak sanggup untuk menurut hukum Tuhan, itulah sebabnya mengapa Kristus mati di kayu salib, Dia hidup tanpa dosa, agar kehidupan sempurna-Nya [righteousness] bisa diberikan kepada manusia yang percaya, agar mereka tidak perlu melanggar lagi, dan memperoleh kehidupan kekal.
  • Untuk menerima kehidupan sempurna-Nya ialah untuk menerima Roh kehidupan-Nya [John 6:63]; sehingga kehidupan kita adalah pengungkapan kehidupan Kristus.
  • Orang Farisi menggunakan hukum Musa [hukum Tuhan] untuk menuduh wanita berzinah dilempari batu sampai mati. Cerita itu adalah kenyataan Roma 7:13. Dosa menggunakan hukum yang baik untuk menuduh orang berdosa untuk dibinasakan.
  • Yang jahat menggunakan yang baik untuk membinasakan yang memang patut dibinasakan [orang berdosa].
  • Apakah solusinya ialah untuk menyingkirkan yang baik [hukum]? Tentu saja jawaban kita bersama adalah tidak.
  • Solusinya yang Bapa dan Anak-Nya sudah rencanakan ialah agar manusia tidak melanggar lagi.
  • Kita kembali ke cerita wanita berzinah. Waktu orang Farisi menggunakan hukum Musa untuk menuduh wanita itu untuk dilempari batu, Kristus mengampuni dosanya [wanita] dan mengatakan agar dia [wanita] tidak melanggar hukum lagi.
  • Apakah Kristus meniadakan hukum-Nya karna wanita itu tidak dilempari batu [tuduhan hukum]? Tidak!
  • Karna tuntutan hukum masih berlaku, dan yang memenuhi tuntutan itu adalah Kristus [di kayu salib].
  • Wanita diberikan kesempatan untuk tidak melanggar lagi [dengan kuasa RohNya berdiam di dalam hatinya], agar tidak seorang-pun perlu binasa [jikalau percaya], tetapi semua dapat memperoleh kehidupan kekal.
  • Tapi bukan berarti bahwa upah dosa ditiadakan, karna kayu salib adalah bukti upah dosa tetap berlaku [binding].
  • Siapa yang akan masuk melalui pintu gerbang surga nanti? Apakah semua yang hidupnya tanpa hukum karna hukum sudah dipakukan ke kayu salib?
Rev 22:14  Blessed are they that do his commandments, that they may have right to the tree of life, and may  enter in through the gates into the city
Rev 22:15  For without [diluar] are dogs, and sorcerers, and whoremongers, and murderers, and idolaters, and whosoever loveth and maketh a lie
 
  • Hanya mereka yang melakukan perintah-perintah [hukum] Tuhan yang akan masuk kota Jerusalem di surga.
  • Mereka yang tidak melakukan atau menurut hukum Tuhan akan berada diluar kota itu.
  • Syarat untuk masuk kota itu ialah menurut hukum Tuhan.
  • Apakah hal ini hanya berlaku bagi mereka yang hidup sebelum tahun 31AD?
  • Dan karna jawabannya TIDAK, artinya hukum Tuhan tidak dipakukan ke kayu salib-Nya Kristus.
  • Hukum Tuhan di “exalt“, di “magnify“, di “establish“, di “fulfill” di kayu salib, bukan dipakukan.

It is plainly stated that the CONDITION of gaining ETERNAL LIFE is OBEDIENCE to the commandments of God.

HUKUM TUHAN ADALAH STANDARD PENGHAKIMAN KARAKTER PADA HARI PENGHAKIMAN

THE STANDARD OF CHARACTER

Rev 20:12  And I saw the dead, small and great, stand before God; and the books were opened: and another book was opened, which is the book of life: and the dead were judged out of those things which were written in the books, according to their works

  • Di hari penghakiman, setiap manusia akan dihakimi berdasarkan apa yang mereka telah lakukan. Karakter mereka dengan sempurna dicatat di buku-buku catatan kehidupan.
  • Setiap perbuatan mereka akan dibandingkan dengan hukum Tuhan.

In order to be prepared for the judgment, it is necessary that men should KEEP the law of God. That law will be THE STANDARD of character in the judgment. The apostle Paul declares: “As many as have sinned in the law shall be judged by the law, … in the day when God shall judge the secrets of men by Jesus Christ.” And he says that “the DOERS of the law shall be justified.” Romans 2:12-16. {GC 435.2}

  • Agar saya siap untuk berdiri dihari penghakiman, saya perlu sekarang untuk memelihara hukum Tuhan. Hukum itu adalah standard character pada hari penghakiman… Hanya mereka yang melakukan hukum Tuhan yang dibenarkan.

Deu 31:24, 26  And it came to pass, when MOSES had made an end of writing the words of this LAW in a BOOK, until they were finished, Take this BOOK of THE LAW, and put it in the side of the ark of the covenant of the LORD your God, that it may be there for A WITNESS AGAINST thee. 

  • Hukum yang menjadi saksiagainstorang yang melanggar adalah hukum Tuhan yang ditulis di buku oleh Musa [the law of Moses].
  • Jadi, pelanggaran seseorang disaksikan oleh hukum Musa. Pelanggarannya adalah pelanggaran against” hukum Musa.

Col 2:14  Blotting out the handwriting [the record of debt] of ordinances that was AGAINST us, which was contrary to us, and took it out of the way, nailing it to his cross; 

  • Catatan hutang [handwriting] yang dihapus [blotted out] adalah catatan againstpelanggar hukum.
  • Yang di “blotted out” adalah catatan hutang AGAINST pelanggarnya, bukan hukumnya.
  • Hukum Tuhan baik [good]. Yang tidak baik [contrary, against] adalah tuduhannya [condemnation], kutukannya [curse], enmitynya [permusuhannya].
  • Hukum Musa adalah saksi [against] melawan pelanggar.

Eph 2:15  Having abolished in his flesh the enmity, even the law of commandments [witness against transgressor] contained in ordinances; for to make in himself of twain one new man, so making peace; 

HUKUM MUSA BUKAN BAYANG-BAYANG YANG DIPAKUKAN KE KAYU SALIB
INGAT HUKUM MUSA DENGAN STATUTES DAN JUDGMENTS

THE BLESSING OF OBEDIENCE

Mal 4:4, 5  Remember ye THE LAW OF MOSES my servant, which I commanded unto him in Horeb for all Israel, with the STATUTES and JUDGMENTS. Behold, I will send you Elijah the prophet before the coming of the great and dreadful day of the LORD: 

  • Hukum Musa dengan statutes dan judgments-nya perlu untuk dikabarkan sebelum kita memasuki masa kepicikan Yakub [Dan 12:1]
  • Hukum Musa [statutes and judgments] tidak dipakukan ke kayu salib-Nya Kristus.
  • Hukum Musa “binding” untuk selamalamanya.

Christ gave to MOSES religious precepts which were to govern the everyday life. These STATUTES were explicitly given to guard the ten commandments. They [these statutes] were NOT SHADOWY TYPES to pass away with the death of Christ. They were to be BINDING upon man in every age AS LONG AS TIME SHOULD LAST. These commands were enforced by the power of the moral law, and they [these statutes] clearly and definitely explained that law. {RH May 6, 1875, par. 10}

  • Hukum Musa ditulis oleh Musa agar umat Tuhan mengerti prinsip-prinsip 10 hukum, agar mereka tidak terus menerus melanggar.
  • Hukum Tuhan yang prinsip-prinsipnya ditulis pada dua loh batu [10 hukum] dan dicatat oleh Musa di buku Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan, adalah pengungkapan yang sempurna dari hukum Tuhan di kaabah di surga.
  • Hukum Tuhan adalah pengungkapan secara tertulis [transcript] dari karakter Tuhan.
  • Hukum Tuhan, yang adalah hukum Musa, “bindinguntuk selama-lamanya.

The law of God in the sanctuary in heaven is the great original, of which the precepts inscribed upon THE TABLES OF STONE [THE TEN COMMANDMENTS] and RECORDED BY MOSES [THE LAW OF MOSES] in the Pentateuch were an unerring transcript. Those who arrived at an understanding of this important point were thus led to see the sacred, unchanging character of the divine law. They saw, as never before, the force of the Saviour’s words: “Till heaven and earth pass, one jot or one tittle shall in no wise pass from the law.” Matthew 5:18. The law of God, being a revelation of His will, a transcript of His character, must FOREVER endure, “as a faithful witness in heaven.” Not one command has been annulled; NOT a jot or tittle has been CHANGED. Says the psalmist: “Forever, O Lord, Thy word is settled in heaven.” “All His commandments are sure. They stand fast FOR EVER and EVER.” Psalm 119:89; 111:7, 8. {GC 434.1}

  • Dalam jangka waktu 1000 tahun nanti, orang jahat akan dihakimi.
  • Perbuatan mereka akan dibandingkan dengan buku “statute“, dan Alkitab.
Deu 31:24, 26  And it came to pass, when Moses had made an end of writing the words of THIS LAW in A BOOK, until they were finished, Take THIS BOOK of THE LAW, and put it in the side of the ark of the covenant of the LORD your God, that it may be there FOR A WITNESS AGAINST thee
 
  • Prinsip-prinsip hukum Tuhan di surga ditulis di 2 loh batu dan dicatat oleh Musa [the book of the law].
  • Dengan jelas kita lihat bahwa hukum Musa tidak dipakukan ke kayu salib, tetapi akan tetap berlaku untuk selama-lamanya.

During the thousand years between the first and the second resurrection, the Judgment of the wicked dead takes place. The righteous reign as kings and priests unto God; and in union with Christ they judge the wicked, comparing their acts with THE STATUTE BOOK, THE BIBLE, and deciding every case according to the deeds done in the body. Then the portion which the wicked must suffer is meted out, according to their works; and it is written against their names in the book of death. Satan also and evil angels are judged by Christ and his people. {4SP 475.2}

  • Setan bersama malaikat-malaikatnya juga dihakimi berdasarkan bukustatute” dan Alkitab.
  • Dengan sangat jelas kita lihat bahwa “the commandments” of the ordinances [Eph 2:15] bukan the enmity” yang di “abolish” tahun 31AD.
  • The commandments [Eph 2:15] adalah hukum Tuhan [ditulis oleh Musa; statute] yang adalah standard penghakiman perbuatan manusia dan Setan bersama malaikat-malaikatnya.

The great God of Heaven, our supreme Ruler, has rules, STATUTES, and laws. These laws govern not only the intelligences of Heaven, but they govern every member of the human family; and we read in my text: “Blessed are they that do his commandments, that they may have right to the tree of life, and may enter in through the gates into the city.” {ST September 8, 1887, par. 2}

  • Semua yang akan masuk melalui pintu gerbang surga nanti, sekarang disini mereka memelihara hukumhukum Tuhan dan statutes-Nya [Mal 4:4].
KEEP THE LAW OF COMMANDMENTS, STATUTES & JUDGMENTS

TO WALK IN ALL HIS WAYS

Deu 30:10, 16  If thou shalt hearken unto the voice of the LORD thy God, to KEEP his COMMANDMENTS and his STATUTES which are written in THIS BOOK of THE LAW, and if thou turn unto the LORD thy God with all thine heart, and with all thy soul. In that I command thee this day to love the LORD thy God, to WALK in his ways, and to KEEP his COMMANDMENTS and his STATUTES and his JUDGMENTS, that thou mayest live and multiply: and the LORD thy God shall BLESS [Rev 22:14] thee IN THE LAND whither thou goest to possess it

  • Musa mengatakan kepada umat Israel agar mereka memelihara perintahperintahNya dan STATUTES-nya yang ditulis oleh Musa.
  • Untuk melakukan “commandments”, “statutes and judgments” ialah untuk WALK [memelihara, melakukan, mentaati].
  • Diberkatilah [Rev 22:14] mereka yang melakukannya [WALK], karna mereka akan melakukan di tanah yang mereka akan diami [lambang kerajaan surga nanti].

Eph 2:10, 15  For we are his workmanship, created in Christ Jesus unto good works, which God hath before ordained that we should WALK in themHaving abolished in his flesh the enmity, even THE LAW of COMMANDMENTS contained in ordinances; for to make in himself of twain one new man, so making peace; 

Deu 31:26  Take this book of the law, and put it in the side of the ark of the covenant of the LORD your God, that it may be there for a witness AGAINST thee

  • Di buku Ephesus, “the law of commandments” patut untuk di WALK [lakukan, taati, turuti], karna yang di “abolish” adalah “the enmity“, bukan “the law of commandments” nya.
  • Hukum Tuhan adalah saksi againstpelanggar yang melanggar hukum Tuhan.
  • Hukum Tuhan di “ordain” agar manusia bisa tetap hidup; kutukannya [enmity] hanya berlaku jika kita melanggar “the law of commandments”.
  • Hukum Tuhan tidak bisa di abolish“. Yang di “abolish” adalah semua yang bertentangan [against] dengan kehidupan [curse, enmity, handwriting, death, sin].
10

ENMITY ABOLISHED

1. Firman Tuhan adalah hukum Tuhan.

2. Setelah 10 hukum diberikan, mereka...

3. Waktu-waktu yang Tuhan sudah tetapkan [the appointed time] untuk assemble [behold the love of God] dipakukan ke kayu salib.

4. Hukum Musa...

5. Dosa hanyalah dosa jika yang dipikirkan dan yang diinginkan dilakukan.

6. Kita sekarang untuk "meat and drink"...

7. Untuk "remember the law of Moses" ialah...

8. Membandingkan firman Tuhan dengan firman Tuhan.

9. Tuhan tidak mengumandangkan "the statutes" dan "the judgments" dari bukit Sinai.

10. Yang dipakukan.

11. The ceremonial law adalah apanya "the love of God" yang diungkapkan di kayu salibNya Kristus?

12. Apa yang mereka mau kumpulkan pada hari Sabat?

13. Kondisi mereka sangat mirip dengan kondisi apa?

14. G4521

15. 10 hukum dibentangkan dari bukit Sinai.

16. Sabat tahunan di Kolose 2:16 ada di kata apa?

17. Yang diberkati.

18. Hukum Musa diberikan oleh siapa?

19. Sabat tahunan.

20. Manna jatuhnya.

21. 10 hukum diberikan dari bukit Sinai karna...

22. Prinsip-prinsip hukum Musa...

23. Feast tahunan.

24. Yang berakhir di kayu salib. Pilih jawaban yang salah.

25. Heortazo.

26. Religious precepts. Pilih jawaban yang salah.

27. Apa yang di abolish?

28. 10 hukum mengandung hukum Musa.

29. Roh Kristus dilambangkan oleh apa? Jawaban in Indo.

30. Bagi mereka yang hilang, apa yang tersembunyi dari mata pandangan pikiran mereka? Pilih jawaban yang salah.

31. Yang mereka tidak mengerti dari 10 hukum.

32. Delapan hari perayaan.

33. Hari Sabat mingguan.

34. Shabbath.

35. Persamaan 10 hukum dengan hukum Musa.

36. Kata lain "holyday" di Kolose 2:16. Pilih jawaban yang salah.

37. Feast tahunan dipakukan ke kayu salib tahun 31AD.

38. Hukum Musa ditambahkan kepada umat Israel setelah 10 hukum diberikan.

39. Hari Sabat mingguan adalah tanda untuk berapa lama?

40. Untuk assemble sekarang agar APA untuk assemble nanti.

41. Umat Israel sebelum bukit Sinai.

42. A great nation memelihara apa? Pilih jawaban yang salah.

43. 10 hukum diberikan agar mereka...

44. Prinsip-prinsip 10 hukum ditulis.

45. Hukum Tuhan. Pilih jawaban yang salah.

46. Hari Sabat tahunan.

47. Apa yang diberikan agar umat Tuhan tidak melupakan kekudusan hari Sabat. Jawabannya in English.

48. Apa yang perlu dimakan sebagai lambang kehidupan kekal? Pilih jawaban yang salah.

49. Hari  Sabat adalah hari ke...

50. Apa yang Kristus berikan agar umat Tuhan tidak terus menerus melanggar hukum ke-4?

51. Sabat Tahunan.

share this post

Randolph

Randolph

We are all to proclaim the commandments of God and the faith of Jesus. Jesus came to magnify the law, and make it honorable. He died to exalt the law of God, testifying of its changeless character; and as we proclaim God’s law, we may look unto Jesus and be comforted with the assurance, “Lo, I am with you always, even unto the end of the world.” {RH January 24, 1893, par. 3}

keep reading

compass, orientation, map-5261062.jpg

Jesus saith unto him, I am the way, the truth, and the life: no man cometh unto the Father, but by me.  John 14:6

YE ARE THE LIGHT OF THE WORLD
Seraphinite AcceleratorOptimized by Seraphinite Accelerator
Turns on site high speed to be attractive for people and search engines.