...

Hukum Musa Hukum Tuhan

Telegram
WhatsApp
Facebook
Twitter

Pelajaran ini akan menunjukan bahwa “HUKUM MUSA” adalah ‘HUKUM TUHAN”. Banyak orang berkesimpulan bahwa Hukum Musa sudah berakhir waktu Kristus mati di kayu salib. Namun kita akan pelajari bahwa kesimpulan itu tidak berdasarkan kebenaran firman Tuhan.

Remember the Sabbath day, to keep it holy. But the seventh day is the sabbath of the LORD thy God: in it thou shalt not do any work, thou, nor thy son, nor thy daughter, thy manservant, nor thy maidservant, nor thy cattle, nor thy stranger that is within thy gates: 

MELANGGAR SEBELUM SINAI

Umat Israel sebelum mereka tiba di bukit Sinai sudah melanggar 10 hukum, khususnya hukum ke-4, hari Sabat, hari ke-7.

Umat Tuhan diinstruksikan untuk tidak mengumpulkanmannapada hari Sabat hari ke7 [Exo 16:26], karna mereka tidak akan menemukannya pada hari Sabat. Namun ada orang-orang yang pada hari itu keluar untuk mengumpulkanmanna” seakan-akan mereka akan menemukannya [Exo 16:27].

Itulah sebabnya Tuhan berkata kepada Musa, Berapa lama kamu [umat Israel] MENOLAK untuk memelihara perintah-perintahKu dan hukum-hukumKu.

In consequence of continual transgression, the moral law was REPEATED in awful grandeur from Sinai.

Karna umat Tuhan terus menerus melanggar hukum Tuhan, itulah sebabnya hukum “moral” Tuhan diulangi kembali dari bukit Sinai dengan penuh kemegahannya.

HUKUM TUHAN DIBUKIT SINAI

Hukum Tuhan selalu ada sebelum bukit Sinai, dan bukan baru menjadi hukum di bukit itu, walaupun dibukit itulah untuk pertama kalinya dikumandangkan.

God’s holy law was not instituted at Sinai, altho it was there first proclaimed.

Jadi pertanyaannya. Mengapa Tuhan memberikan hukumNya yang sebelumnya selalu dilanggar? 

Bukankah mereka akan melanggar hukum itu lagi, sebagaimana sebelumnya mereka terus menerus melanggarnya?

And they said unto Moses, Speak thou with us, and we will hear: but let not God speak with us, lest we die.

Setelah 10 hukum dikumandangkan dari Sinai, umat Israel dipenuhi dengan rasa takut [Gen 3:10]. Kuasa yang menyertai perkataan-perkataan yang diucapkan dari Sinai melebihi kemampuan mereka untuk mendengarnya tanpa gemetar.

Karna disaat kebenaran hukum Tuhan dipersembahkan dihadapan mereka, mereka menyadari betapa buruknya sifat dosa, dan dosa-dosa mereka dihadapan Tuhan yang kudus.

  • The people of Israel were overwhelmed with terror. The awful power of God’s utterances seemed more than their trembling hearts could bear. For as God’s great rule of right was presented before them, they realized as never before the offensive character of sin, and their own guilt in the sight of a holy God. {PP 309.7}
Jadi kita bisa mengerti mengapa hukum Tuhan diberikan kepada umat Israel di bukit Sinai. Agar mereka menyadari betapa kejinya dosa, dan betapa kotornya mereka dihadapan Bapa yang suci dan mulia.
 

Artinya sebelum Sinai mereka tidak mengerti dan tidak menyadari betapa kejinya dosa dan kotor kondisi pada saat mereka melanggar hukum Tuhan [berdosa]. Sehingga mereka akan tetap melanggar hukum Tuhan tanpa menyadari bahwa mereka terus menerus berdosa. Karna hanya yang menyadari kejinya dosa dan kotornya karakter mereka dihadapan Bapa disurga-lah yang akan mencari solusinya. 

Dan ini adalah kondisinya sidang Laodikea yang merasa kaya dan tidak membutuhkan suatu apapun, sementara mereka tidak menyadari bahwa mereka melarat, malang, miskin, buta, dan telanjang.

 

So then because thou art lukewarm, and neither cold nor hot, I will spue thee out of my mouth. Because thou sayest, I am rich, and increased with goods, and have need of nothing; and knowest not that thou art wretched, and miserable, and poor, and blind, and naked

TIDAK MENGERTI PRINSIP

The minds of the people, BLINDED and debased by slavery and heathenism, were not prepared to appreciate fully the farreaching principles of God’s ten precepts. {PP 310.1}

  • Hukum Tuhan dikumandangkan dari bukit Sinai agar umat Israel menyadari kondisi berdosa mereka, bahwa tanpa kuasa Tuhan, mereka akan tetap melanggar hukum-hukumNya.
  • Baru beberapa hari sebelum 10 hukum diberikan, mereka berjanji kepada Tuhan bahwa mereka akan melakukan semua yang Tuhan ucapkan [Exo 19:5-8]. Dan janji yang Tuhan janjikan kepada mereka berdasarkan penurutan 10 hukum.
  • Dan waktu mereka mendengar 10 hukum dikumandangkan, mereka katakan kepada Musa, agar dialah yang berbicara dan mereka akan mendengar; tetapi jangan Tuhan yang berbicara [Exo 20:19].
  • Ini adalah bukti bahwa mereka tidak sanggup untuk menurut 10 hukum; maksudnya mereka tidak bisa menurut kita lihat di Matius 5:27, 28.

Mat 5:27  Ye have heard that it was said by them of old time, Thou shalt not commit adultery

Mat 5:28 But I say unto you, That whosoever looketh on a woman to lust after her hath committed adultery with her already in his heart

 
  • Jadi mereka berpikir bahwa mereka menurut hukum Tuhan, sementara sebenarnya mereka sedang melanggar.
  • Mereka tidak menyadari bahwa pelanggaran hukum terjadi di dalam pikiran, walaupun tidak selamanya diungkapkan dalam perbuatan.
  • Ayat 27 adalah yang tertulis di 2 loh batu, sementara ayat 28 adalah prinsip 10 hukum yang tidak tertulis di 2 loh batu, namun adalah bagian dari 10 hukum
  • Itulah sebabnya 10 hukum diucapkan di Sinai agar umat Israel menyadari pelanggaran-pelanggaran mereka, yang selama ini mereka tidak sadari.

10 HUKUM DIJELASKAN

The minds of the people, BLINDED and debased by slavery and heathenism, were not prepared to appreciate fully the farreaching principles of God’s ten precepts. {PP 310.1}

  • Karna prinsip-prinsip 10 hukum tidak dimengerti, sehingga mereka terus menerus melanggar 10 hukum, Kristus memberikan kepada Musa prinsip-prinsip keagamaan yang fungsinya untuk menuntun kehidupan sehari-harinya umat Tuhan.
  • Prinsip-prinsip ini namanya “STATUTES.” 
  • Diberikan agar mereka tidak lagi melanggar 10 hukum.

In consequence of continual transgression, the moral law was repeated in awful grandeur from Sinai. Christ gave to Moses religious precepts which were to govern the everyday life. These STATUTES were explicitly given to GUARD the ten commandments. They were not SHADOWY TYPES to pass away with the death of Christ. They were to be BINDING upon man in every age as long as time should last. These commands were enforced by the power of the moral law, and they clearly and definitely explained that law [the moral law]. {RH May 6, 1875, par. 10}

  • Statutes ini BUKAN symbol [bayangbayang] yang dipakukan ke kayu salib-Nya Kristus.
  • Statutes ini berlaku bagi setiap manusia pada setiap zaman untuk selama-lamanya.
  • Untuk mengatakan bahwa hukum ini dipakukan ke kayu salib, ialah untuk mengatakan bahwa setelah kematian Kristus di kayu salib, yang dulu adalah perzinahan didalam pikiran bukan perzinahan lagi, karna hal itu sudah dipakukan ke kayu salib.
  • Seakan-akan sekarang kita boleh, tanpa berdosa, memikirkan hal-hal yang dulunya adalah dosa, karna sekarang bukan dosa lagi.
  • Tentu saja kita semua tidak menyetujui hal itu!
  • Fungsi “the statutes” ini ialah untuk dengan jelas dan pasti menjelaskan dan mendefinisikan 10 hukum.
  • Statutes ini selalu ada walaupun bukan dalam catatan tertulis; statutes ini adalah 10 hukum Tuhan [prinsip-prinsip 10 hukum], bukan hukum buatan Musa, yang tidak berlaku lagi setelah Kristus mati di kayu salib.
  • Musa tidak membuat hukum; yang dia tulis adalah instruksi yang Kristus berikan kepadanya untuk dikomunikasikan kepada manusia.
Moses of himself framed no law. Christ, the angel whom God had appointed to go before his chosen people, gave to Moses statutes and requirements necessary to a living religion and to govern the people of God. Christians commit a terrible mistake in calling this law [statutes and requirements] severe and arbitrary, and then contrasting it [statutes and requirements] with the gospel and mission of Christ in his ministry on earth, as though he were in opposition to the just precepts which they call the law of Moses. {RH May 6, 1875, par. 12}
 

HUKUM MUSA ADALAH 10 HUKUM

Deu 4:44 – 50 And this is the law which Moses set before the children of Israel: These are the testimonies, and THE STATUTES, and THE JUDGMENTS, which Moses SPAKE unto the children of Israel, after they came forth out of Egypt, On this side Jordan, in the valley over against Bethpeor, in the land of Sihon king of the Amorites, who dwelt at Heshbon, whom Moses and the children of Israel smote, after they were come forth out of Egypt: And they possessed his land, and the land of Og king of Bashan, two kings of the Amorites, which were on this side Jordan toward the sunrising; From Aroer, which is by the bank of the river Arnon, even unto mount Sion, which is Hermon, And all the plain on this side Jordan eastward, even unto the sea of the plain, under the springs of Pisgah. 

Deu 5:1, 6, 7, 21  And Moses called all Israel, and said unto them, HEAR, O Israel, THE STATUTES and JUDGMENTS which I SPEAK in your ears this day, that ye may LEARN them [statutes and judgments], and KEEP, and DO them [statutes and judgments]. I am the LORD thy God, which brought thee out of the land of Egypt, from the house of bondage. Thou shalt have none other gods before me. Neither shalt thou desire thy neighbour’s wife, neither shalt thou covet thy neighbour’s house, his field, or his manservant, or his maidservant, his ox, or his ass, or any thing that is thy neighbour’s.

  • Musa mengatakan di Ulangan 4:44, inilah statutes dan judgments, yang Musa ucapkan kepada umat Israel.
  • Lalu Musa katakan di Ulangan 5:1, dengarlah statutes dan judgments. Dan statutes dan judgments yang umat Israel dengar adalah 10 hukum [5:6 sampai 5:21].
  • Ayat-ayat ini adalah bukti pertama bahwa hukum Musa [statutes and judgments] adalah hukum Tuhan.
  • Semantara mereka mendengar “the statutes and judgements” yang mereka dengar adalah 10 hukum. Setelah Musa bilang dengarlah, peliharalah dan lakukanlah “statutes and judgements”, lalu Musa mengulang kembali 10 hukum yang dikumandangkan di bukit Sinai untuk didengar oleh umat Israel.
  • Yang mereka dengar adalah “the statutes and judgments.” Sementara yang mereka dengar adalah 10 hukum.
  • Untuk mendengar, memelihara dan melakukan “the law of Moses” adalah untuk mendengar, memelihara dan melakukan “the ten commandments.”
  • Setelah Musa selesai mengulang kembali 10 hukum [5:22], dia katakan: inilah perkataan-perkataan yang Tuhan ucapkan kepadamu dibukit Sinai.
Deu 5:22  These words the LORD spake unto all your assembly in the mount out of the midst of the fire, of the cloud, and of the thick darkness, with a great voice: and HE ADDED NO MORE. And he wrote them in two tables of stone, and delivered them unto me
 
  • Lalu Tuhan TIDAK TAMBAH LAGI [added no more]; Dan Dia menulisnya di 2 loh batu, dan memberikannya kepadaku.
  • Semua yang Kristus berikan melalui Musa yang ditulis oleh tangannya Musa adalah penguraian daripada 10 hukum; bukan hukum tambahan dari 10 hukum.
  • Yang Musa tulis adalah statutes dan judgments yang fungsinya ialah untuk menjelaskan dan mendefinisikan 10 hukum yang sudah dikumandangkan di bukit Sinai.
  • Contohnya kita baca di buku Matius 5:27 dan 28.
Mat 5:27  Ye have heard that it was said by them of old time, Thou shalt not commit adultery
Mat 5:28  But I say unto you, That whosoever looketh on a woman to lust after her hath committed adultery with her already in his heart
 
  • Hukum ke-7 diucapkan di bukit Sinai oleh Tuhan sendiri [Mat 5:27]; dan hukum itu adalah untuk tidak berzinah didalam hati pikiran [Mat 5:28]. 
  • Walaupun itu [MAT 5:28] tidak tertulis di 2 loh batu [Mat 5:28], namun untuk tidak berzinah didalam hati pikiran [Mat 5:28] adalah hukum ke-7 [Mat 5:27]. 

But men and women who acknowledge the Ten Commandments binding, who observe the fourth commandment of the Decalogue, should CARRY OUT IN THEIR LIVES THE PRINCIPLES of all ten of the precepts given in awful grandeur from Sinai. {2T 449.2}

  • Dan karna umat Israel tidak mengerti prinsipnya [Mat 5:28], itulah sebabnya Kristus memberikan prinsipnya [Mat 5:28], untuk ditulis oleh Musa [Mat 5:28], agar mereka tidak melanggar hukum ke-7 [Mat 5:27].
In consequence of continual transgression, the moral law [Mat 5:27] was repeated in awful grandeur from Sinai. Christ gave to Moses RELIGIOUS PRECEPTS [Mat 5:28] which were to govern the everyday life. THESE STATUTES [Mat 5:28] were explicitly given to GUARD the ten commandments [Mat 5:27].

 

  • Hukum Musa [prinsip 10 hukum] diberikan agar umat Tuhan pada setiap zaman tidak melanggar 10 hukum.
  • Walaupun prinsip-prinsipnya tidak tertulis di 2 loh batu, tapi prinsip-prinsipnya berlaku bagi setiap manusia pada setiap zaman.
  • Dia yang tidak melanggar 10 hukum adalah dia yang menghidupkan prinsip-prinsipnya didalam kehidupannya.
  • Untuk menganjurkan bahwa hukum Musa [statutes and judgments] tidak berlaku lagi setelah kayu salib, ialah untuk menganjurkan bahwa sekarang kita bisa berzinah didalam pikiran hati kita tanpa melakukannya. Sementara dosa munculnya didalam pikiran hati kita [Mat 12:34; Pro 4:23].
  • Itulah sebabnya orang-orang yang menuduh wanita berzinah [Mat 5:27] semua pulang tanpa melempari batu, karna isi hati mereka diungkapkan [Mat 5:28] oleh Kristus waktu Dia menulis dosa-dosa mereka ditanah.

Neh 9:13  Thou CAMEST DOWN also upon mount Sinai, and SPAKEST with them from heaven, and GAVEST them right JUDGMENTS, and TRUE LAWS, good STATUTES and COMMANDMENTS
Neh 9:14  And madest known unto them thy holy sabbath, and commandedst them PRECEPTS, STATUTES, and LAWS, by the hand of Moses thy servant: 

  • Yang Tuhan kumandangkan dari bukit Sinai adalah statutes dan judgments; walaupun prinsip-prinsipnya tidak tertulis, tetapi adalah bagian dari 10 hukum.
  • Dan karna umat Israel tidak mengerti prinsip-prinsipnya, Kristus memberikan prinsip-prinsipnya melalui Musa untuk ditulis, agar mereka tidak terus menerus melanggar hukum-Nya

Perbedaannya hukum Musa dengan 10 hukum: 

  1. Hukum Musa ditulis oleh tangan Musa; 10 hukum ditulis oleh tangan Tuhan
  2. Hukum Musa ditulis di buku; 10 hukum ditulis di 2 loh batu
  3. Hukum Musa adalah prinsip-prinsipnya 10 hukum yang ditulis oleh Musa
  4. 10 hukum adalah hukum Tuhan, termasuk prinsip-prinsinnya, walaupun prinsip-prinsipnya tidak ditulis di 2 loh batu
  5. Hukum Musa adalah hukum Tuhan, termasuk prinsip-prinsipnya, yang ditulis oleh tangan Musa.
  6. Dengan kata lain, hukum Musa adalah hukum Tuhan.

The minds of the people, blinded and debased by slavery and heathenism, were not prepared to appreciate fully the far-reaching principles of God’s ten precepts. That the obligations of the Decalogue might be more fully understood and enforced, ADDITIONAL PRECEPTS were given, illustrating and applying the principles of the Ten Commandments. These laws were called judgments, both because they were framed in infinite wisdom and equity and because the magistrates were to give judgment according to them. Unlike the Ten Commandments, they were DELIVERED PRIVATELY TO MOSES, who was to communicate them to the people. {PP 310.1}

  • Perbudakan Mesir membuat umat Israel dibutakan dari perngertian sesungguhnya akan 10 hukum. Sehingga mereka tidak siap untuk menghargai prinsip-prinsip yang luas dari 10 hukum.
  • Agar prinsip-prinsipnya dapat dimengerti dan diterapkan, prinsip-prinsip tambahan diberikan, untuk mengilustrasikan dan mengaplikasikan 10 hukum.
  • Prinsip-prinsip ini diberikan langsung kepada Musa untuk dikomunikasikan kepada umat Israel.

APA YANG DIPAKUKAN KE KAYU SALIB?

Heb 10:1  For the law having a shadow of good things to come, and not the very image of the things, can never with those sacrifices which they offered year by year continually make the comers thereunto perfect. 

  • Hukum yang ada bayang-bayang nya adalah hukum upacara korban-korban yang dipersembahkan; karna 10 hukum tidak ada upacara korbannya.

As Jesus died on Calvary, He cried, “It is finished,” and the veil of the temple was rent in twain, from the top to the bottom. This was to show that THE SERVICES of THE EARTHLY SANCTUARY were forever finished, and that God would no more meet with THE PRIESTS in their EARTHLY TEMPLE, to accept THEIR SACRIFICES. {EW 253.1}

  • Waktu Kristus mati di kayu salib, upacara-upacara yang dijalankan di “sanctuarydi bumi dihentikan. Imam-imam yang melakukan upacara-upacaranya pun dihentikan, termasuk korban-korban persembahannya.
  • Semua ini adalah bagian dari “the ceremonial law” yang disingkirkan di kayu salib.
  • Sanctuary di bumi [bayang-bayang] digantikan dengan sanctuary di surga [kenyataan].
  • Imam di bumi [bayang-bayang] digantikan dengan Imam Besar kita: Kristus [kenyataan].
  • Domba-domba [bayang-bayang] digantikan dengan Kristus: the Lamb of God [kenyataan].

The Jewish CEREMONIAL LAW [earthly sanctuary, earthly priests, animal sacrifices] has passed away. The temple is in ruins. Jerusalem was given up to be destroyed. But the law of the ten commandments lives, and will live through the eternal ages. The need for the SERVICE of SACRIFICES and OFFERINGS ceased when type met anti-type in the death of Christ. In him the SHADOW [bayang-bayang] reached the SUBSTANCE [kenyataan]. The Lamb of God was a complete and perfect offering. TYPES and SHADOWS, OFFRINGS and SACRIFICES, had no virtue after Christ’s death on the cross; but GOD’S LAW was NOT SACRIFICED with the Saviour. {RH October 10, 1899, par. 9}

  • Yang dihentikan bukan hukum Tuhan; yang dihentikan adalah “the earthly sanctuary” dengan upacara-upacaranya, keimamatan orang Lewi [earthly priests] dan korban-korban binatangnya [animal sacrifices].
  • Kita sudah mengerti bahwa hukum Musa adalah hukum Tuhan [the ten commandments]. Sehingga prinsip-prinsip 10 hukum [hukum Musa] tidak bisa dihentikan
  • Artinya prinsip-prinsip 10 hukum [THE END] dari “the ceremonial” law tidak dipakukan ke kayu salib.

And not as Moses, which put a vail over his face, that the children of Israel COULD NOT STEDFASTLY LOOK to THE END [the love of God] of that which is ABOLISHED [the ceremonial law].

Luk 2:23, 24  (As it is written in THE LAW OF THE LORD, Every male that openeth the womb shall be called holy to the Lord;) And TO OFFER A SACRIFICE according to that which is said in THE LAW OF THE LORD, A pair of turtledoves, or two young pigeons.

  • Di buku Lukas, korban-korban yang dipersembahkan adalah perintah hukum Tuhan, yang ditulis oleh Musa.
  • Dan prinsip hukum Tuhan, yang adalah “love God” dan “love your neighbor“, adalah prinsip hukum Musa.
  • Artinya untuk mempersembahkan korban binatang adalah untuk melihat dan mengerti the love of God“.
  • Sangat disayangkan, banyak orang Yahudi tidak bisa melihatthe love of God” sewaktu mereka mempersembahkan korban-korban persembahan.

The typical system of sacrifices and offerings was established that through these services the sinner might DISCERN the great offering, CHRIST. But the Jews were so BLINDED by pride and sin that but few of them could see farther than THE DEATH OF BEASTS as an atonement for sin; and when Christ, whom these offerings prefigured, came, they COULD NOT DISCERN himADAM SAW CHRIST prefigured in the innocent beast suffering the penalty of his transgression of Jehovah’s law. {RH May 6, 1875, par. 4}

The sacrificial offering was to be AN OBJECT LESSON of THE LOVE OF GOD revealed in Christ. {1SM 233.3}

Many in the Christian world also have a veil before their eyes and heart. They do not see to THE END of that which was done away. They do not see that it was ONLY THE CEREMONIAL LAW which was abrogated at the death of Christ. They claim that the moral law was nailed to the cross. Heavy is the veil that darkens their understanding. {1SM 239.2}

  • Fungsi dari “the ceremonial law” adalah agar manusia berdosa dapat melihat dan mengertithe love of God” tergantung di kayu salibNya Kristus.
  • Korban-korban yang dipersembahkan oleh imam-imam di kaabah dibumi adalah “suatu objek pelajarandalam bentuk symbol yang menggambarkan kenyataannya: yaitu Kristus.
  • Tujuannya ialah untuk melihat dan mengertithe love of God” dan kemuliaan karakternya. Dengan kita memandang karakter-Nya [the glory of the Lord], karakter kita dirubahkan menjadi serupa dengan karakter-Nya; dan pemetraian ini adalah pekerjaan Roh Krisuts [2 Korintus 3:18; 1 Yohanes 4:9, 19; Yohanes 14:15]
  • Karakter kita akan menjadi serupa dengan apa yang kita lihat. Inilah mengapa mereka dulu perlu melihatnya melalui bayang-bayangnya, sebelum kayu salib menjadi kenyataan.
  • Sekarang kita melihat kenyataannya, tanpa harus melihatnya melalui bayang-bayangnya.

1Co 11:24  And when he had given thanks, he brake it, and said, Take, eat: this is my body, which is broken for you: this do in REMEMBRANCE of me

1Co 11:25  After the same manner also he took the cup, when he had supped, saying, This cup is the new testament in my blood: this do ye, as oft as ye drink it, in REMEMBRANCE of me
 
  • Kita sekarang melihat kayu salib melalui lambang tubuhnya [MEAT] dan lambang darahnya [DRINK] pada waktu-waktu yang Tuhan sudah tetapkan [harian, mingguan, bulanan, dan tahunan], sebagaimana mereka dulu melihatnya pada waktu-waktu yang sama melalui korban-korban binatang [the ceremonial law].

Joh 6:51, 54, 55  I am the living BREAD which came down from heaven: if any man eat of this BREAD, he shall live for ever: and the BREAD that I will give is my flesh, which I will give for the life of the world. Whoso eateth my flesh, and drinketh my blood, HATH ETERNAL LIFE; and I will raise him up at the last day. For my flesh is MEAT indeed, and my blood is DRINK indeed. 

Col 2:16  Let no man therefore judge you in MEAT, or in DRINK, or in respect of an holyday [annual feasts], or of the new moon [monthly], or of the sabbath days [weekly].

BUKAN TYPES DAN SHADOWS

Mat 5:17  Think not that I am come to destroy the law, or the prophets: I am not come to destroy, but TO FULFIL

  • Kristus datang ke bumi kita ini untuk MEMENUHI tuntutan hukum [Rom 6:23]. Upah dosa adalah kematian kekal.
  • Kematian Kristus adalah bukti yang sangat jelas bahwa hukum Tuhan tidak bisa dipakukan.
  • Seandainya hukum Tuhan bisa dirubah, maka Kristus tidak perlu mati di kayu salib.
  • Manusia berdosa; hukum Tuhan menuntut nyawa; Kristus memenuhi tuntutan hukum.
  • Kristus datang bukan untuk meniadakan hukum, tetapi untuk memenuhi tuntutannya.
  • Bukan hanya untuk memenuhi tuntutan kematian kekal, tetapi juga memenuhi tuntutan hukum untuk menurut dan tidak melanggar setiap prinsip hukum Tuhan.
  • Hukum Tuhan dipenuhi tuntutannya dalam penurutan-Nya [Phil 2:8] dan kematian-Nya [Phil 2:8].
There are two distinct laws brought to view. One is the [ceremonial] law of TYPES and SHADOWS, which reached to the time of Christ, and ceased when type [shadow] met antitype [substance] in his death. The other is the law of Jehovah, and is as ABIDING and changeless as his eternal throne. {ST July 29, 1886, par. 4}
 
  • Hukum Musa [STATUTES] dan 10 hukum bukan symbol [types] dan bukan bayang-bayang [shadows] yang dipakukan ke kayu salibNya Kristus.
  • Hukum Musa [STATUTES] dan 10 hukum berlakunya [abiding, binding] untuk selama-lamanya.
  • Yang dihentikan dan digantikan adalah bayang-bayang [symbol] daripada Kristus: binatang korban persembahan [animal sacrifices], keimamatan orang Lewi [earthly priests], dan kaabah di bumi [earthly sanctuary].
  • STATUTES adalah prinsip-prinsip 10 hukum yang Kristus berikan kepada Musa untuk dikomunikasikan kepada umat Tuhan.
  • Fungsi daripada “STATUTES” yang ditulis oleh Musa ialah untuk menjelaskan, mengilustrasikan, dan mendefinisikan 10 hukum agar tidak dilanggar.
  • Karna umat Israel terus menerus melanggar 10 hukum, khususnya hukum ke-4, hari Sabat hari ke-7, sehingga Kristus memberikan melalui Musa statutes agar mereka dapat mengerti prinsip hari Sabat, agar tidak dilanggar lagi.

Again the people were REMINDED of the sacred obligation of the Sabbath. YEARLY FEASTS were appointed, at which all the men of the nation were to ASSEMBLE before the Lord, bringing to Him their offerings of gratitude and the first fruits of His bounties. The object of all these regulations was stated: they proceeded from no exercise of mere arbitrary sovereignty; all were given FOR THE GOOD of Israel. The Lord said, “Ye shall be HOLY men unto Me”—worthy to be acknowledged by a holy God. {PP 311.2}

Lev 23:41, 44  And ye shall KEEP it A FEAST unto the LORD seven days in the year. It shall be A STATUTE for ever in your generations: ye shall celebrate it in the seventh month. And Moses declared unto the children of Israel THE FEASTS of the LORD

  • Yang Kristus berikan kepada umat Tuhan ialah FEAST TAHUNAN, agar mereka tidak lagi melanggar 10 hukum, khususnya hukum ke-4, hari Sabat hari ke-7.

REMEMBER the Sabbath day, to keep it holy. REMEMBER ye the law of Moses with the STATUTES and judgments.

My people are destroyed for lack of knowledge: because thou hast rejected knowledge, I will also reject thee, that thou shalt be no priest to me: seeing thou hast FORGOTTEN THE LAW OF thy GOD , I will also forget thy children.

  • Ajaran yang sangat disebar-luaskan adalah bahwa “statutes Ilahitidak berlaku lagi bagi kaum manusia
  • Mereka sebenarnya sedang menyerang forndasi dari pemerintahan yang adalah dasar kesatuan keluarga dan bangsa-bangsa.
  • Banyak orang tua yang gagal dan lalai untuk mentaatistatutes” ini, sehingga mereka tidak mengajarkannya kepada seisi rumah tangga mereka.
  • Hukum Tuhan [statutes ilahi] bukan patokan kehidupan mereka.
  • Anak-anak mereka, setelah sudah berkeluarga, karna mereka tidak pernah diajarkan “statutes” ini, sehingga mereka juga tidak mengajarkannya kepada anak-anak mereka.
  • Dan inilah sebabnya mengapa sangat banyak keluarga-keluarga yang tidak mengenal Tuhan; dan inilah sebabnya mengapa sangat dalam dan luas kemerosotan moral di dunia ini.

Deu 4:1, 6  Now therefore hearken, O Israel, unto the STATUTES and unto the judgments, which I teach you, for to DO them, that ye may LIVE, and go in and possess the land which the LORD God of your fathers giveth you. KEEP therefore and DO them; for this is your WISDOM and your UNDERSTANDING in the sight of the nations, which shall hear ALL THESE STATUTES, and say, Surely this GREAT NATION is a WISE and UNDERSTANDING people

  • Umat Tuhan adalah orang-orang yang “wise” dan “understanding” karna mereka memelihara hukum Tuhan yang diberikan melalui Musa [statutes dan judgments].
  • Mereka akan dikenal sebagai bangsa yanggreat” di hadapan bangsa-bangsa disekitar mereka, karna mereka memelihara the statutes dan judgments.

KESIMPULANNYA

The law of God in the sanctuary in heaven is the great original, of which the precepts inscribed upon THE TABLES OF STONE and RECORDED BY MOSES in the Pentateuch were AN UNERRING TRANSCRIPT. Those who arrived at an understanding of this important point were thus led to see the sacred, unchanging character of the divine law. They saw, as never before, the force of the Saviour’s words: “Till heaven and earth pass, one jot or one tittle shall in no wise pass from the law.” Matthew 5:18. The law of God, being a revelation of His will, a transcript of His character, must forever endure, “as a faithful witness in heaven.” Not one command has been annulled; not a jot or tittle has been changed. Says the psalmist: “Forever, O Lord, Thy word is settled in heaven.” “All His commandments are sure. They stand fast for ever and ever.” Psalm 119:89; 111:7, 8. {GC 434.1}

  • Hukum Tuhan, 10 hukum, adalah hukum Musa.
  • Hukum Musa adalah 10 hukum yang ditulis prinsip-prinsipnya oleh Musa.
  • 10 hukum termasuk prinsip-prinsip yang ditulis oleh Musa, walaupun tidak ditulis di 2 loh batu.
  • 10 hukum mengandung prinsip-prinsip yang ditulis oleh Musa.
  • Hukum Musa bukan symbol dan bukan bayang-bayang yang dipakukan ke kayu salibNya Kristus.
  • 10 hukum bukan symbol dan bukan bayang-bayang yang dipakukan ke kayu salibNya Kristus.
  • Hukum Musa dan 10 hukum berlakunya untuk selama-lamanya, selama ada Tuhan.

LET US KEEP THE FEAST THE STATUTES THE SABBATH

13

THE LAW

1. Umat Israel sebelum bukit Sinai.

2. Apa yang Kristus berikan agar umat Tuhan tidak terus menerus melanggar hukum ke-4?

3. A great nation memelihara apa? Pilih jawaban yang salah.

4. The ceremonial law adalah apanya "the love of God" yang diungkapkan di kayu salibNya Kristus?

5. 10 hukum mengandung hukum Musa.

6. Kondisi mereka sangat mirip dengan kondisi apa?

7. Hukum Musa...

8. Tuhan tidak mengumandangkan "the statutes" dan "the judgments" dari bukit Sinai.

9. 10 hukum diberikan agar mereka...

10. Setelah 10 hukum diberikan, mereka...

11. 10 hukum diberikan dari bukit Sinai karna...

12. Hukum Musa diberikan oleh siapa?

13. Prinsip-prinsip hukum Musa...

14. Dosa hanyalah dosa jika yang dipikirkan dan yang diinginkan dilakukan.

15. Untuk "remember the law of Moses" ialah...

16. Apa yang perlu dimakan sebagai lambang kehidupan kekal? Pilih jawaban yang salah.

17. Persamaan 10 hukum dengan hukum Musa.

18. Kita sekarang untuk "meat and drink"...

19. Hukum Musa ditambahkan kepada umat Israel setelah 10 hukum diberikan.

20. Waktu-waktu yang Tuhan sudah tetapkan [the appointed time] untuk assemble [behold the love of God] dipakukan ke kayu salib.

21. Apa yang mereka mau kumpulkan pada hari Sabat?

22. Yang berakhir di kayu salib. Pilih jawaban yang salah.

23. Hari  Sabat adalah hari ke...

24. Bagi mereka yang hilang, apa yang tersembunyi dari mata pandangan pikiran mereka? Pilih jawaban yang salah.

25. Yang mereka tidak mengerti dari 10 hukum.

share this post

Randolph

Randolph

We are all to proclaim the commandments of God and the faith of Jesus. Jesus came to magnify the law, and make it honorable. He died to exalt the law of God, testifying of its changeless character; and as we proclaim God’s law, we may look unto Jesus and be comforted with the assurance, “Lo, I am with you always, even unto the end of the world.” {RH January 24, 1893, par. 3}

keep reading

compass, orientation, map-5261062.jpg

Jesus saith unto him, I am the way, the truth, and the life: no man cometh unto the Father, but by me.  John 14:6

YE ARE THE LIGHT OF THE WORLD
Seraphinite AcceleratorOptimized by Seraphinite Accelerator
Turns on site high speed to be attractive for people and search engines.